Wajah Yang Jujur

Pernahkah anda menatap orang – orang terdekat anda saat ia sedang tidur?

Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang. Seorang artis yang ketika di panggung begitu mempesona dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika ia tidur sudah tak akan tampak wajah bengisnya. Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut – rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak – anaknya. Orang inilah yang rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.


Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu anda. Allah Swt berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia kepada dua orang ibu – bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang berambah – tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada – Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada – Ku lah kembalimu.” (QS. Lukman : 14). Lihat pula QS. Al Isra ayat 23 – 24, An Nisa ayat 36, Al An’am ayat 151. Hmm….. kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai – belai tubuh saat kita bayi, itu kini kasar karena terpaan hidup yag keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kita semata – mata karena rasa kasih dan sayangnya itu sering kita salah artikan.

Cobalah menatap wajah orang – orang tercinta itu : Ayah, Ibu, suami, istri, kakak, adik, anak, sahabat, semuanya. Rasakan sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakan energi cinta yang mengalir pelan – pelan saat menatap wajah lugu yang telelap itu. Rasakan getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang – orang itu untuk kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang tertutup oleh kesalahpahaman kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar menurut kita.

0 komentar:

Post a Comment